lkterus dengan bilirubinemia tidak terkonjugasi yang dominan

09/28/2015 11:54

ovERpRoDUKsrBrLrRUBrN Peningkatanjumlahhemoglobin yang dilepas dari sel darah merah yang sudah tua atau yang mengalami hemolisis akan menimbulkan perringkatan produksi bilirubin. Penghancuran eritrosit yang menimbulkan hiperbilirubinemia paling sering teriadi akibat hemolisis intravaskuler (misalnya yang berkaitan dengan obat tradisional untuk diabetes kering kelainan autoimun, mikroangiopati atau hemoglobinopati) atau akibat resorpsi hematom yang besar. Produksi bilirubin yang berlebihan dicerminkan dalam bentuk peningkatan kadar bilirubin yang mencapai 5l hingga Sgmol/L (3 hingga 4 mgldL) dengan dominasi oleh bilirubin tidak terkonjugasi. Pembahasan yang lebih rinci mengenai sebab-sebab peningkatan produksi bilirubin terdapat dalam Bab 265.

cANcGUAN AMBTLAN BTLIRUBTN oLEH HErAR Sebagaimana ditunjukkan di atas, ambilaq bilirubin oleh hepatosit memerlukan disosiasi molekul pigmqn nonpolar dari albumin, transportasi memintasi membran sel dan pengikatan pada ljgap*in Pada kasus  kasus ikterus karena obat yang jarang ditemukan (misalnya ikterus karena asam flavaspidat) dan kemungkinan pula pada sebagian pasien sindroma Cilbert, mungkin terjadi disrupsi dalam fase penanganan bilirubin ini.

cANGGUAN KoNJUGAsT cLUKURoNID Defisiensi aktivitas enzim glukuronosil transferase dapat terjadi akibat kelainan yang didapat (akuisita) atau akibat diabet pd anak dan remaja kelainan genetik. Pada fetus dan neonatus, aktivitas enzim glukuronosil tr'ansferase secara normal rendah.

Defisiensi ini, kendati sepintas, dapat mempermudah timbulnya ikterus neonatal yang terjadi antara hari \qdqdan kelima kehidupan bayi dan lebih sering ditemukan pada tayi premituiiA,rti penting defisiensi bawaan enzim glukuronosil transferase tergantung pada derajat aktivitas enzim tersebut yang tersisa. Sindroma Gilbert, yang berkaitan dengan penurunan ringan aktivitas enzim tersebut, menimbulkan hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi yang ringan dan asimtomatik. Penurunan aktivitas yang sedang dijumpai pada  sindroma Crigler-Naiiar tipe II, dan enzim ini sama sekali tidak terdapat pada sindroma Crigler-Najjar tipe I, yaitu suatu kelainan autosomal-resesif yang disertai dengan gejala kemikterus dan kematian dalam usia kanak-kanak akibat disfungsi SSP. Kelainan yang didapat (akuisita) pada aktivitas e_nzim glukuronosil transferase dapat ditimbulkan olehobat-obat (misalnya inhibisi enzim yang langsung) atau umumnya berkaitan dengan penyakit hepar. Namun demikian, pada sebagian besar kelainan hepatoseluler, eksk
resi bilirubin akan terganggu hingga tarafyang lebih berat dibandingkan konjugasi bilirubin hingga terjadi hiperbilirubinemia yang terutamabent* lanjugasi.
 

—————

Back